30 Juli, 2008

Profesionalisme Guru Sebagai Sebuah Kebutuhan


Almamater. Bekasi kota.
Tidak dapat disangkal lagi bahwa profesionalisme guru merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat di tunda-tunda lagi, seiring dengan persaingan yang semakin ketat dalam era globalisasi sekarang ini. Profesionalisme tidak hanya karena faktor tuntutan dari perkembangan jaman, tetapi pada dasarnya juga merupakan suatu keharusan bagi setiap individu dalam kerangka perbaikan kualitas hidup manusia.

Profesionalisme menuntut keseriusan dan kompetensi yang memadai, sehingga seseorang dianggap layak untuk melaksanakan tugas. Menurut Prof Dr H TB. Abin Syamsudin Makmum., MA, salah seorang tim pengembang sertifikasi guru di dalam diklat tingkat nasional yang dilaksanakan di Islamic Center Bekasi baru-baru ini menyampaikan, upaya-upaya yang harus dilakukan dalam meningkatan profesionalisme guru adalah sertifikasi sebagai sebuah sarana, perlunya perubahan paradigma, jenjang karir yang jelas, dan peningkatan kesejahteraan yang nyata.

Kegiatan yang digagas oleh Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) yang bekerjasama dengan UPI Bandung dan UNJ Jakarta, di bukasecara resmi oleh Wakil walikota Bekasi Rahmat Effendi. Dengan mengusung tema peningkatan kompetensi pedagogik tenaga kependidikan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan diindonesia, ternyata cukup diminati oleh para tenaga pendidik dari lembaga pendidikan dasar dan menengah. Hal ini dapat terlihat dengan tidak tertampung nya peserta dengan 2 Aula yang berkapasitas 2000 orang yang disediakan oleh panitia. Sehingga banyak peserta yang tidak dapat tempat duduk dan berada diluar.

Beberapa Peserta yang datang dari berbagai lembaga pendidikan ini berhasil diwawancarai oleh almamater yang saat itu berada diluar, “kita tidak dapat tempat duduk karena daftarnya susulan, terus ngapain juga di dalam, tidak dapat makalah yang penting itu sertifikatnya”. Kata ibu-ibu itu sambil meneruskan belanja di bazaar yang digelar oleh pedagang kaki lima islamic center.

Ironisnya, dari jadwal yang direncanakan oleh panitia yang dimulai dari pukul 8.00 sampai 17.00.Wib ini agaknya tidak kena sasaran karena selepas sholat zuhur, hampir 70% tenaga pendidik ini telah beranjak pulang padahal 2 materi diklat lagi masih dilaksanakan. (Budi s. darma /

Tidak ada komentar: