Sore yang cerah dia datang dengan senyum yang menawan membawa kecerian selepas kumandang azan magrib bergema di Masjid yang berjarak beberapa meter saja dari Redaksi almamater.
Riyanti begitulah dia disapa, dara kelahiran 6 Mei 1987 di Cikalong Kabupaten Tasikmalaya saat ini sedang menjalani studi nya di STMIK Bani Saleh Bekasi. Dengan sedikit bergaya, mahasiswi yang aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Banis Photo ini mulai bergaya saat fotografer almamater membidikan kamera kearahnya.
Keseharian yang dijalani oleh “mahasiswi rantau”
yang bernama lengkap Heryanti Supandi ini adalah kuliah sambil bekerja. dia termasuk golongan wanita pekerja keras hingga beberapa pekerjaan telah dijalani seperti pernah menjadi karyawan di kantor pemasaran properti, PIZZA, MC Donald dan 21 “Yang penting halal dan tidak menganggu studi“, jawab manjanya.
Sebagai mahasiswi yang kesehariannya bergaul dengan bermacam-macam sifat dan karakter dari teman-teman, tentunya gadis yang hobi “jeprat-jepret“ kamera dan membaca buku sastra ini mempunyai suka duka selama dikampus. “saya pernah di marahin dosen karena bantuin teman waktu itu minta difotoin pakai kamera digital yang baru saja dibeli, saat itu dosen lagi memberikan materi kuliah di depan kelas“ malu tapi ya gitu deh, candanya. Walaupun demikian dia menyenangi dosen yang bersifat tegas dan bijaksana.
Sesuai dengan program studi yang dijalani, mata kuliah yang paling disenangi adalah praktek pemograman komputer seperti Visual basic, My SQL dan beberapa program komputer yang berhubungan dengan Database. Kendala yang terberat dalam menjalani masa-masa kuliah adalah kuliah sambil bekerja dan berusaha untuk mendapatkan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) minimal skala 3 .
Figur wanita yang paling berpengaruh dalam hidupnya adalah ibunda tercinta dan kakak wanitanya, ibunda selalu wanti-wanti agar terus belajar agar (IPK) nya tinggi, sedangkan kakak wanitanya termasuk wanita pekerja keras karena menjalani kuliah sambil bekerja di perusahaan swasta.
Wanita zaman sekarang harus pintar, punya wawasan, disiplin dan yang pasti cantik “luar dalam“, Ujar gadis sunda ini yang waktu kecilnya pernah juara nyanyi daerah sunda di Tasikmalaya. Dalam menjalankan hobi nya dibidang fotografi, gadis berkulit kuning langsat ini dengan modal wajah cantik yang dimiliki punya keinginan untuk menjadi seorang model.
Diapun pernah mengalami saat-saat sulit dalam mengambil keputusan, menjalani hobi atau harus bekerja karena biaya kuliah lumayan besar. Keputusan yang diambil adalah bekerja sehingga keinginan jadi modelnya nya hanya disimpan didasar hati. Namun di ujung masa studinya dia kembali menekuninya dan pada saat ini tengah menjalani seleksi di pemilihan gadis sampul disebuah media lokal “Allhamdulillah baru masuk 20 besar dan beberapa hari lagi akan diseleksi lagi“. Jangan lupa doa nya, Katanya sambil memohon izin untuk menerima deringan telepon yang dari tadi berbunyi di ponsel (HP) nya.
Karena malam semakin merangkak menuju titik terhitam tamu almamater pada edisi kali ini pun bergegas pulang karena besok harus kuliah. Ok deh, semoga tercapai cita-citanya dari seorang model yang identik dengan selebritis yang akhirnya jadi menjadi pegawai negeri sipil dan jangan pernah menyerah sebelum berperang. (Budi s darma/ almamater edisi mei 2008)