12 April, 2008
Tumbuhkan Jiwa Kepedulian dari Kampus, Gelar Donor Darah.
Perpustakaan Itu Gudang Ilmu
11 April, 2008
UNAS, SPMB Vs UMPT
Keputusan yang ditetapkan lembaga tertinggi pendidikan ini dengan alasan untuk meningkatkan mutu pendidikan di negeri ini mengundang reaksi dari Stakeholder pendidikan begitu juga dengan abu-abuer, mereka pun mengelar demontrasi agar keputusan itu di gagalkan dengan alasan bahwa mata pelajaran yang diujikan terlalu banyak dan standar nilai kelulusan minimal begitu menyulitkan bagi mereka.
Reaksi yang mereka lakukan ini tentu saja menjadi gambaran bahwa keputusan penguasa negeri ini kebanyakan tidak bisa diterima oleh masyarakat khususnya dibidang pendidikan. Biasanya yang mengelar demontrasi itu mahasiswa atau Pekerja yang kesejahteraannya tidak pernah dipenuhi. bila sekarang pelajar SMA yang demontrasi karena begitu banyak beban yang ditempuh untuk selembar ijazah mungkin berikutnya SMP dan Sekolah Dasar.
Sementara pelajar SMA sederajat terus meningkatkan konsentrasi belajar untuk menghadapi ujian nasional agar bisa lulus dan memdapat ijazah yang sendiri mereka tidak tahu mau dibawa kemana, Kuliah atau mencari kerja. Mau kuliah PTN harus hadapi ujian masuk dan dana yang tidak sedikit, mau kerja lowongan tidak ada.
Disisi lain, lembaga pendidikan yang lebih tinggi “PTN dan PTS” telah mempersiapkan diri untuk menguji atau menyeleksi mereka bila para lulusan abu-abuer ini mau melanjutkan pendidikan di kampus mereka.
Ironisnya lembaga- lembaga pendidikan yang nota bene sebagai jenjang terakhir pendidikan ini, baru- baru ini juga meributkan sistem penerimaan mahasiswa baru yang lebih dikenal dengan SPMB akhirnya pecah kongsi, 41 PTN membuat keputusan mendirikan UMPT Nasional yang digelar di ITS pada bulan Maret yang lalu. Alasan mereka keluar dari kongsi yang selama ini salah satunya dalam pengelolaan keuangan yang tidak sesuai dengan perundang-undangan, yakni tidak memasukan uang pungutan kekas negara sebagai penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Sementara sistem yang dipakai dalam menerima calon MABA tidak ada perbedaan.
Bila PTN SPMB mempersiapkan diri untuk melaksanakan seleksi calon MABA yang akan digelar 2-3 Juli dan UMPT pada 25-26 Juni mendatang. Beberapa PTS tentu saja mencemaskan bila kedua nya dilaksanakan, bisa saja kuota calon MABA yang masuk ke PTS lebih sedikit karena bila calon MABA tidak Lulus di UMPT tentu saja ikut SPMB dulu baru ke PTS.
Bila saja saya masih SMA tentu saja hal ini pasti membingungkan campur menguntungkan serta bangga jadi pelajar yang diperebutkan untuk bisnis pendidikan PTN dan PTS. Namun rasa hiba pun mengalir karena sementara pelajar sibuk belajar buat syarat lulus Ujian nasional, bila luluspun dan mempunyai niat untuk mengapai cita-cita mulia belum tahu melanjutkan kuliah dengan jurusan apa dan di Perguruan Tinggi mana, takutnya salah Jurusan sebab sementara ini sosialisasi tentang program-program yang diselengarakan di PT terlalu minim walaupun ada hanya bersifat promosi yang tampilkan di media elektronik maupun cetak, spanduk dan ataupun dalam Pameran pendidikan dengan menyebarkan brosur yang biasa saja bukan jati diri lembaga itu yang sesungguhnya. Jadi kudu hati-hati takut salah jurusan, cita-citapun melayang ke awan.
Budi S. Darma
07 April, 2008
Kala Cinta datang Menggoda
Jatuh cinta berjuta rasanya “ begitu syair lagu ciptaan titik puspa, album terakhir dewa , cintailah cinta pun terjual diatas sejua copy. Dan entah berapa banyak lagi lagu, kata, ungkapan, syair, puisi yang berbau cinta begitu mengharu biru dunia ini.
Hmm… perasaan jatuh cinta emang sukar dijelaskan dan ditebak, karena penuh dengan gejolak. Semua saran dan nasehat ditolak, bahkan nalarpun bisa terdepak oleh Perasaan mabuk kepayang yang bikin rasa melayang layang. Itulah dasyatnya cinta.
Apakah karena itu kita tak boleh mencintai? Upps… tentu saja boleh, karena cinta adalah pemberian allah swt. Mencintai dan dicintai adalah karunia sekaligus panggilan hidup kita. Tak pernah merasakan jatuh cinta berarti bukan manusia , cinta merupakan ruh kehidupan dan pilar kelestarian manusia.
Islam mengakui fenomena cinta yang tersembunyi dalam jiwa manusia, namun bukan dalam komoditas rendah dan murah artinya , tingkatan mencintai sesuatu itu ada batasnya. Jika cinta itu malah membawanya kepada perbuatan melanggar, nah,,,,,,this is not good.
Cinta itu katanya jelmaan perasaan jiwa dan gejolak hati seseorang ! lalu gimana dong? kalau cinta itu datang, menghampiri, dan mengoda diluar pernikahan? puyeng deh ! Padahal cinta itu timbul dari sononya, muncul dari segi zat atau bentuknya secara manusiawi wajar untuk dicintai.
Kecintaan, kasih sayang dan ketertarikan terhadap sesuatu yang indah bukanlah hal yang tercela dan tak perlu dibuang. Namun, cinta yang melewati batas ketertarikan dan kecintaan, maka ia akan menguasai akal dan membelokan kepada hal yang tidak sesuai dengan hikmah sesungguhnya.
Waduh gimana dong? lagi jatuh cinta nih, problem….problem, mana masih kuliah, penghasilan belum tetap. wah cinta kok ‘ngaa’ pergertian…sih. yee emang cinta masalahmu saja.
Teman – teman, Nabi Yusuf A.S pernah jatuh cinta kepada seorang wanita yang telah menjadi istri seseorang. Romantika kisahnya diceritakan Q.S Yusuf dengan tuntas, awal proses konflik hingga endingnya romantika cinta beliau penuh sarat pelajaran buat kita semua, bagaimana kala cinta itu datang mengoda, pelajarannya adalah ;
Setiap orang memiliki rasa ketertarikan dengan lawan jenisnya, perasaan ini manusiawi, fitrah sekaligus anugerah. Gejolak nya harus diatur, kalau tidak kita
Dulu, waktu mengejar ngejar, wah….. dimana- mana hanya terpampang wajah kekasih seseorang, tidur ngak nyenyak, makanpun tak enak. Tapi begitu sudah dapat, lalu masuk kerumah tangga, gejolak itu berganti dengan rutinitas dan bosan. Itulah sifat duniawi karena itu bila mencintai seseorang. cintailah sewajarnya, siapa tau ntar dirimu benci padanya begitu juga sebaliknya, kalau benci yang wajar saja, siapa tau malah love.
Tidak semua yang kita inginkan harus terpenuhi, kalau tidak mau dibilang egois, tidak semua cita- cita harus terkabul dan tidak semua gejolak harus dituruti. Dunia ini banyak pilihan, kalau “nga dapat yang satu pilihan lain masih banyak, siapa tahu malah lebih baik, makanya buka mata lebar- lebar. masak sih… cuma dia saja didunia ini memang yang lain kemana ?
Tidak semua yang kita anggap baik itu baik, dan tidak semua yang kita anggap indah itu indah, no body ferfect. Segala sesuatu pasti ada cacat dan celanya. Saat jatuh cinta sih, wuii indah buanget, tiada cacat dan cela. Padahal bisa saja
Akhirnya, kalau sudah sampai pada pernikahan, ingat bahwa masalah pernikahan itu bukanlah siapa yang akan jadi pasangan kita, tapi bagaimana agar kita survive didalamnya, siapaun pasangan kita. Jatuh cinta karena allah karena kasih saying nya akan meluruhkan jiwa,
(Budi s. Darma)
Dokter yang Memimpin Rovolusioner Bolivia
Selama 30 tahun pemerintah