07 April, 2008

Kala Cinta datang Menggoda

Jatuh cinta berjuta rasanya “ begitu syair lagu ciptaan titik puspa, album terakhir dewa , cintailah cinta pun terjual diatas sejua copy. Dan entah berapa banyak lagi lagu, kata, ungkapan, syair, puisi yang berbau cinta begitu mengharu biru dunia ini.


Hmm… perasaan jatuh cinta emang sukar dijelaskan dan ditebak, karena penuh dengan gejolak. Semua saran dan nasehat ditolak, bahkan nalarpun bisa terdepak oleh Perasaan mabuk kepayang yang bikin rasa melayang layang. Itulah dasyatnya cinta.

Apakah karena itu kita tak boleh mencintai? Upps… tentu saja boleh, karena cinta adalah pemberian allah swt. Mencintai dan dicintai adalah karunia sekaligus panggilan hidup kita. Tak pernah merasakan jatuh cinta berarti bukan manusia , cinta merupakan ruh kehidupan dan pilar kelestarian manusia.

Islam mengakui fenomena cinta yang tersembunyi dalam jiwa manusia, namun bukan dalam komoditas rendah dan murah artinya , tingkatan mencintai sesuatu itu ada batasnya. Jika cinta itu malah membawanya kepada perbuatan melanggar, nah,,,,,,this is not good.

Cinta itu katanya jelmaan perasaan jiwa dan gejolak hati seseorang ! lalu gimana dong? kalau cinta itu datang, menghampiri, dan mengoda diluar pernikahan? puyeng deh ! Padahal cinta itu timbul dari sononya, muncul dari segi zat atau bentuknya secara manusiawi wajar untuk dicintai. Normal, jika memandang sesuatu yang indah, kita akan mengatakan, bahwa itu memang indah.

Kecintaan, kasih sayang dan ketertarikan terhadap sesuatu yang indah bukanlah hal yang tercela dan tak perlu dibuang. Namun, cinta yang melewati batas ketertarikan dan kecintaan, maka ia akan menguasai akal dan membelokan kepada hal yang tidak sesuai dengan hikmah sesungguhnya.

Waduh gimana dong? lagi jatuh cinta nih, problem….problem, mana masih kuliah, penghasilan belum tetap. wah cinta kok ‘ngaa’ pergertian…sih. yee emang cinta masalahmu saja.

Teman – teman, Nabi Yusuf A.S pernah jatuh cinta kepada seorang wanita yang telah menjadi istri seseorang. Romantika kisahnya diceritakan Q.S Yusuf dengan tuntas, awal proses konflik hingga endingnya romantika cinta beliau penuh sarat pelajaran buat kita semua, bagaimana kala cinta itu datang mengoda, pelajarannya adalah ;

Setiap orang memiliki rasa ketertarikan dengan lawan jenisnya, perasaan ini manusiawi, fitrah sekaligus anugerah. Gejolak nya harus diatur, kalau tidak kita kan terperosok kejurang kenistaan, karena diperbudak nafsu. Kalau kita jatuh cinta pada lawan jenis dan mengharapkan terbalaskan cintanya, maka saat itu ada sebagian akal dan logika yang hilang dan sekian banyak pertimbangan akal sehat yang tak jalan.

Dulu, waktu mengejar ngejar, wah….. dimana- mana hanya terpampang wajah kekasih seseorang, tidur ngak nyenyak, makanpun tak enak. Tapi begitu sudah dapat, lalu masuk kerumah tangga, gejolak itu berganti dengan rutinitas dan bosan. Itulah sifat duniawi karena itu bila mencintai seseorang. cintailah sewajarnya, siapa tau ntar dirimu benci padanya begitu juga sebaliknya, kalau benci yang wajar saja, siapa tau malah love.

Tidak semua yang kita inginkan harus terpenuhi, kalau tidak mau dibilang egois, tidak semua cita- cita harus terkabul dan tidak semua gejolak harus dituruti. Dunia ini banyak pilihan, kalau “nga dapat yang satu pilihan lain masih banyak, siapa tahu malah lebih baik, makanya buka mata lebar- lebar. masak sih… cuma dia saja didunia ini memang yang lain kemana ?

Tidak semua yang kita anggap baik itu baik, dan tidak semua yang kita anggap indah itu indah, no body ferfect. Segala sesuatu pasti ada cacat dan celanya. Saat jatuh cinta sih, wuii indah buanget, tiada cacat dan cela. Padahal bisa saja kan, cacat dan celanya lebih banyak dari pada indahnya.

Akhirnya, kalau sudah sampai pada pernikahan, ingat bahwa masalah pernikahan itu bukanlah siapa yang akan jadi pasangan kita, tapi bagaimana agar kita survive didalamnya, siapaun pasangan kita. Jatuh cinta karena allah karena kasih saying nya akan meluruhkan jiwa,

(Budi s. Darma)

Tidak ada komentar: