21 Juli, 2008

Ketika Memilih Untuk Kuliah


Almamater. Memasuki dunia perkuliahan menjadi sesuatu yang sudah ditunggu-tunggu selepas SMA. Menjadi mahasiswa jadi sebuah pengalaman baru yang mendebarkan. Bagaimana tidak?, yang pasti banyak perbedaannya baik dari cara belajar maupun cara bergaul untuk mengapai masa depan.
Banyak yang bertanya mengapa harus kuliah?, ada yang menjawab untuk mencari kerja, karena didunia kerja jenjang pendidikan jadi syarat utama, hal ini dapat kita temukan dari pengumuman lowongan pekerjaan yang dimuat dimedia massa. Setelah itu baru persyaratan untuk kemampuan atau keterampilan, selanjutnya punya pengalaman dan banyak yang lainnya. Walaupun selembar ijazah Perguruan Tinggi belum tentu bisa mewakili kemampuan yang dimiliki oleh yang bersangkutan dan belum tentu juga sesuai dengan pekerjaan tersebut, tapi itu sudah menjadi rahasia umum.

Bila punya keinginan kuliah untuk mencari pekerjaan, lebih baik selepas menerima ijazah SMA ada tawaran untuk bekerja rengkuhlah kesempatan itu. Karena siapa yang bisa menjamin selepas kuliah akan mendapatkan posisi yang baik didunia kerja, karena masih banyak pengangguran yang nota bene nya sarjana.
Pada umumnya siswa yang telah lulus dari SMA, SMEA, SMK dan jenjang sederajat lainnya memilih untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta(PTS). Di PT terdapat Program Studi berdasarkan subyek mata kuliah yang diambil. Setiap Program Studi memiliki materi dan sifat pembelajaran yang berbeda-beda.

Memilih program studi atau Jurusan kuliah bukan urusan yang mudah dan bukan persoalan yang sepele. Banyak faktor yang harus diperhitungkan dan perlu pemahaman. Memilih secara tergesa-gesa tanpa memperhitungkan segala aspek akan berakibat fatal mulai dari kesadaran yang terlambat bahwa jurusan yang diambil tidak sesuai dengan kepribadian sampai pada drop out (DO) atau dikeluarkannya karena dinyatakan tidak mampu mengikuti pendidikan yang diikutinya. Maka dari itu pemilihan jurusan sedini mungkin harus mulai dipertimbangkan. Salah pilih merupakan bencana dan kerugian besar untuk masa depan.

Memilih Program Studi Perguruan Tinggi
Menyesuaikan Cita-Cita, Minat dan Bakat
Bagi yang telah memiliki cita-cita tertentu, maka lihatlah program studi atau jurusan apa yang dapat membawa menuju profesi atau pekerjaan yang diinginkan tersebut. Janganlah memilih jurusan teknik geodesi jika anda ingin menjadi seorang dokter ahli kandungan dan jangan pula memilih jurusan sastra jawa jika bercita-cita menjadi polisi.
Sesuaikan jurusan yang ingin diambil dengan minat dan bakat. Jika tidak menyukai hitung-hitungan janganlah mengambil jurusan matematika dan jika tidak menyukai menggambar jangan mengambil jurusan teknik sipil. Kemudian lihat bakat anda saat ini. Mengembangkan bakat yang sudah ada disertai dengan rasa suka dan cita-cita pada suatu jurusan studi akan menjadi pilihan yang tepat. Hampir boleh dipastikan, tidak ada mahasiswa yang berhasil dalam studi jika itu bertentangan dengan minat dan bakatnya
Carilah informasi yang banyak sebagai bahan pertimbangan anda untuk memilih jurusan. Cari dan gali informasi dari banyak sumber seperti orang tua, saudara, guru, teman, bimbel, tetangga, konsultan pendidikan, kakak kelas, teman mahasiswa, profesional, dan lain sebagainya. Jangan mudah terpengaruh dengan orang lain yang kurang menguasai informasi atau ikut-ikutan teman / trend. Internet juga merupakan media yang tepat dan bebas untuk bertanya kepada orang-orang di dalamnya tentang apa yang ingin kita ketahui. Cari situs forum atau chating melalui messenger dengan orang yang dapat dipercaya. Semua informasi yang didapat dirangkum dan dijadikan bahan untuk membantu memilih jurusan

Biaya dan lokasi
keuangan sangat menentukan pilihan anda, ini adalah faktor terpenting berikutnya yang harus diperhitungkan. Kuliah diperguruan tinggi melibatkan komponen biaya. Anda mungkin geleng geleng kepala kalau disebutkan biaya-biaya yang dikeluarakan: mulai uang pendaftaran, uang gedung, uang kuliah, uang SKS, uang praktikum, uang ujian, uang jaket,uang buku, uang kesehatan, uang KKN uang Skripsi, uang ini, uang itu...... belum lagi biaya -biaya tidak langsung, seperti biaya kos, biaya hidup, biaya transportasi, biaya fotocopy, dan lain lain. Dikalikan saja dengan sekian tahun masa kuliah. kalau seandainya bisa tinggal dirumah selama kuliah, sebaiknya ini yang dipilih. jadi pilihlah PT yang ada dikota anda,. Kalau harus kuliah diluar kota, usahakan untuk tinggal dirumah saudara, Ini akan sangat membantu.
Sebelum melakukan pendaftaran, tanyakan semua komponen biaya yang harus anda bayarkan Di PT yang bersangkutan. Ingat kuliah tidak hanya membayar uang kuliah saja. Tanyakan juga waktu pembayarannya. Biasanya memberlakukan sistem pembayaran tidak memberatkan mahasiswa, misalnya uang gedung boleh diangsur sekian kali uang kuliah pokok dan uang Sks tidak dibayar bersamaan, Perlu diperhitungkan jika tidak ingin gagal karenanya. Jika dana yang ada nanti belum mencukupi, maka carilah beasiswa, keringanan, pekerjaan paruh waktu / freelance atau sponsor untuk mencukupi kebutuhan dana anda. Jangan jadikan pula uang sebagai faktor yang sangat menghambat masa depan anda.

Daya Tampung Jurusan / Peluang Diterima
Perhatikan daya tampung suatu jurusan di PTN dan PTS favorit. Pada umumnya memiliki kuantitas yang terbatas dan diperebutkan oleh banyak orang. Jangan membebani diri anda dengan target untuk berkuliah di tempat tertentu dengan jurusan tertentu yang favorit. bisa stres jika kehendak anda tidak terpenuhi. Buat banyak pilihan tempat kuliah beserta jurusannya.
Ukur kemampuan untuk melihat sejauh mana peluang menempati suatu jurusan di tempat favorit. Adanya seleksi masal yang murni seperti UMPTN, SPMB, dan sebagainya dapat menjegal masa depan studi anda jika tidak persiapkan dan diperhitungkan matang-matang. Pelajari soal-soal seleksi dan ikuti ujian try-out sebagai percobaan anda dalam mengukur kemampuan yang anda miliki.
Namun jangan terlalu minder dengan hasil yang didapat. Jika pada jalur seleksi ada 2 jurusan yang dapat dipilih, pilih satu jurusan & tempat yang anda cita-citakan dan satu jurusan lain atau lokasi lain yang sesuai atau sedikit di bawah kemampuan anda.

Masa Depan Karir dan Pekerjaan
Lihatlah ke depan setelah anda lulus nanti. Apakah jurusan yang anda ambil nanti dapat mengantar anda untuk mendapatkan pekerjaan dan karir yang baik? Banyak jurusan-jurusan yang saat ini lulusannya menganggur tidak bekerja. Tidak hanya orang dari jurusan tertentu saja yang dapat bekerja pada suatu profesi, karena saat ini rekrutmen perusahaan dalam mencari tenaga kerja tidak melihat seseorang dari latar belakang pendidikan saja, namun juga pengalaman.Tetapi jika kompetensi, keberanian dan kemampuan anda jauh dari orang-orang normal, maka jurusan apapun yang anda ambil sah-sah saja. Biarkanlah hati dan akal sehat anda bicara tanpa adanya campur tangan dari orang lain. Konsultasikan dengan orang tua dan orang lain yang anda percayai. Pemilihan jurusan kuliah sangat menentukan masa depan anda.

Memilih Perguruan Tinggi
Dari sekian sekian banyak Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta di indonesia, tentu saja tidak semuanya memenuhi kriteria minat, biaya dan frospek karir yang sudah ditentukan, silanglahlah PT yang tidak memenuhi kriteria tersebut. Dengan demikian dari sekian ribu Perguruan Tinggi yang ada semakin dekatlah untuk memilih yang sesuai dengan kriteria teersebut. Tetapi itupun mungkin masih banyak sehingga memerlukan pendekatan lebih. Ada beberapa faktor lagi yang perlu dilihat dari suatu Perguruan Tinggi untuk menentukan pilihan akhir.

Reputasi
Pertimbangan Utama adalah Reputasi dari PTS/PTN tersebut. Reputasi yang dimaksud secara umum dikenal sebagai PT yang baik, memiliki sarana belajar mengajar yang baik dengan fasilitas yang memadai. Lulusan tidak kesulitan dalam mencari pekerjaan. Bahkan ada lulusan PT yang menjadi rebutan perusahaan yang memakainya. Reputasi PT tidak datang dengan sekejab mata, reputasi itu dibangun dengan kerja keras dan melalui proses yang panjang.

Status Akreditasi
Banyak Perguruan Tinggi mengunakan status Akreditasi sebagai senjata pamungkas untuk mempromosikan dirinya karena itu. Sebab itu merupakan factor utama dan menunjukan mutu dan kemampuan Perguruan tinggi dalam menyelenggarakan suatu program studi. Status Akreditasi didapat setelah diadakan penilaian tentang semua unsur yang diperlukan untuk pendidikan, fasilitas, nisbah dosen tetap dan mahasiswa, kurikulum, dan hal yang lainnya. Jadi mempelajari status Akreditasi Program studi merupakan hal yang penting.
Status akreditasi diberikan kepada program studi atau jurusan bukan kepada Perguruan tinggi Jadi tidak ada perguruan tinggi yang disamakan. Ada 2 jenis akreditasi yang diberikan oleh pemerintah kepad program studi di perguruan tinggi;
• Status Terdaftar, diakui atau disamakan diberikan kepada perguruan tinggi swasta.
• Status Terakreditasi atau Nir-akreditasi diberikan kepada semua perguruan tinggi.

Suatu program studi yang sudah dinyatakan terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tingi (BAN- PT) berhak menyelenggarakan sendiri kegiatannya. ini artinya mahasiswa tidak lagi harus mengikuti ujian negara yang dilaksanakan oleh Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) selain itu, ijazah yang nantinya diterima setelah lulus cukup disahkan oleh Perguruan tinggi tersebut.

Fasilitas Pendidikan
Gedung megah dan ber-AC saja tidak cukup untuk menjamin berlangsung proses belajar mengajar yang baik. Bukan itu saja yang dimaksud dengan fasilitas pendidikan. Fasilitas seperti laboratorium (komputer, bahasa, dll) Bengkel, studio, dan perpustakaan sangat diperlukan untuk menunjang kaberhasilan mahasiswa. Karena mahasiswa tidak hanya dituntut untuk untuk menguasai wawasan keilmuannya saja, tetapi juga bagaimana menerapkan dilapangan. Apalagi untuk jalur pendidikan proffesional yang bersifat aplikatif dan menekankan pada keterampilan.
Boleh saja PT memasang photo-photo gedung yang megah, laboratoriumnya dengan peralatan yang cangih. Coba tanyakan kapan mahasiswa berkesempatan untuk mengunakan fasilitas-fasilitas tersebu. Jangan-jangan hanya dipakai untuk satu atau dua kali untuk satu semester, atau juga hanya untuk mahasiswa tingkat akhir saja.

Kualitas dan Kuantitas dosen
Perkembangan suatu Perguruan Tinggi Swasta pada umumnya paling gampang dilihat dari jumlah mahasiswanya yang selalu bertambah. Ini sangat penting bagi Perguruan tingi tersebut, karena sumber utama pendapatan PTS. Dari mahasiswalah PTS mencukupi kebutuhannya untuk membiayai operasional pendidikan, membangun gedung, menambah fasilitas pendidikan, termasuk membayar gaji dosen dan karyawannya, oleh karena itu ada kecendrungan PTS untuk mengali sebanyak mungkin potensi ini, baik secara kualitas (memperbesar uang gedung dan uang kuliah) maupun kuantitasnya (sebanyak mungkin mahasiswa).
Pada sisi lain, bertambahnya mahasiswa menuntut ditambahnya jumlah dosen. Bukan hal yang gampang mendapatkan jumlah dosen yang memadai, apalagi memenuhi kualitas yang dibutuhkan. Padahal Undang-undang pendidikan tinggi mensyaratkan tercapainya nisbah (rasio) antara dosen tetap dan mahasiswa sebesar 1:30 untuk bidang tudi IPS dan 1: 25 untuk bidang studi IPA.
Mungkin faktor inilah yang merupakan hal yang tersulit bagi PTS dan karenanya sering diabaikan atau direkayasa. Pengabaian secara kuantatif dilakukan dengan membebani dosen yang terbatas jumlahnya dengan beban mengajar yang besar, sehingga waktu dan tenaga dosen-dosen tersebut betul tidak tersisa untuk itu. Ada juga dosen mata kuliah tertentu hanya bisa tatap muka dikelas beberapa persen saka karena dosen tersebut banyak pekerjaan selain mengajar (PNS). Seringkali hal ini dilakukan dengan mengabaikan aspek kualitas pengajarannya. Hampir tidak tersisa lagi waktu untuk melakukan penelitian atau pengabdian masyarakat yang merupakan pilar-pilar Tridarma perguruan tinggi. (Budi Almamater / Dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar: